Sunday, January 16, 2011

99 untuk Arsitek: curhat nya seorang Arsitek

My rating: 4 of 5 stars

Tahun 90-an buku “chiken Soup” begitu populer dan diminati. Isinya merupakan kisah motivasi yang dirangkum dalam cerita-cerita pendek yang memikat. Ringan dan mampu membangkitkan semangat, itulah kelebihan buku tersebut. Bagi saya buku 99 arsitek adalah sejenis buku chiken soup untuk para arsitek.


Banyak yang mengira kehidupan arsitek adalah kehidupan yang mapan dan eksklusif. Pada kenyataannya, hidup sebagai arsitek, terutama di Indonesia, adalah pekerjaan yang keras, penuh perjuangan, kompetisi, dan posisi yang belum mendapat penghargaan dan tempat selayaknya dalam dunia konstruksi.


Dalam dunia pendidikan Arsitektur, bukanlah hal yang aneh jika dalam satu angkatan mahasiswa yang duduk di bangku kuliah, kelak hanya 10% yang lolos seleksi alam untuk menjadi arsitek yang resmi diakui oleh Ikatan Arsitek Indonesia_satu-satunya institusi profesi yang memberikan legitimasi sertifikasi profesi Arsitek di Indonesia.


Sedangkan sisanya 90% lagi,

sebagian kerja di bidang lain namun masih menerapkan ilmu arsitektur

ataupun bekerja namun tetap menjadikan ilmu arsitektur sebagai pekerjaan sampingan,

atau bahkan hengkang sepenuhnya dengan kerja yang berkaitan dengan konstruksi.


Uniknya banyak juga tamatan arsitektur mampu menonjol dan menjadi terkenal dalam bidang lain terutama berkaitan dengan karya cipta. Sebutlah deretan sutradara terkenal, penulis novel, desainer, photografer terkenal.

...


Buku 99 arsitek yang di tulis oleh Paul Renanda ini, terdiri dari 99 tips menjadi arsitek. Akan sangat bermanfaat di baca oleh arsitek ataupun yang ingin merintis karir sebagai arsitek. Bagi masyarakat umum, ini seperti teropong untuk melihat dunia profesi ini sesungguhnya.


Buku ini memaparkan kehidupan arsitek secara bersahaja, apa adanya, tanpa polesan indah yang biasanya tercipta dari karya para arsitek.


Buku ini adalah curhat. Curahan hati si penulis terhadap tantangan profesinya.




No comments: