Monday, October 5, 2009

Tips bagi awam: Membangun Rumah Tahan Gempa


Bencana Gempa kembali merobohkan bangunan di tanah air kita. Duka ditinggal kan orang-orang yang di cintai adalah kehilangan harta yang paling berharga. Indonesia di hadapkan kenyataan, bahwa sebagian besar kepulauan berada dalam lempeng kulit bumi yang menjadikannya daerah yang harus siap dari ancaman gempa akibat pergerakannya. Kita harus berbenah diri mempersiapkan diri dari kemungkinan jatuhnya korban. Mempersiapkan tempat bernaung menjadi tempat yang nyaman, aman dan kokoh dari ancamn bencana. Khususnya bencana gempa yang telah begitu sering kita alami.

Tak bisa di pungkiri, banyak bangunan kita saat ini menggunakan bahan beton bertulang dan dinding bata. Material ini cukup nyaman untuk berlindung dari panas dan hujan. Saat gempa terjadi, memang jenis ini paling banyak memakan korban. Terutama bangunan berlantai lebih dari satu. Korban biasanya jatuh tertimpa dinding, beton atau terjebak di dalamnya.

Permasalahannya bukanlah di bahan bangunan, tetapi kekokohan struktur bangunan. Masih banyak Masyarakat kita yang terlalu sepele dengan struktur bangunan yang kokoh. Jika kita melihat rumah-rumah yang roboh pada gempa Yogya yang lalu, yang hancur adalah rumah yang tidak memiliki tulangan besi pada kolomnya. Hanya sambungan bata satu lapis (dinding) yang menyokong bebang bangunan. Kasus gempa di Padang, ada bangunan lama yang di renovasi dan di tambah lantai bangunannya. Ini menunjukkan tidak ada perhitungan struktur yang tepat untuk melindungi bangunan.

Merencanakan/memperhitungkan kekokohan struktur bangunan, tenaga ahlinya adalah tamatan jurusan teknik sipil. Namun prinsip dasarnya wajib diketahui Arsitek, selaku tim ahli yang berperan dalam pengawasan proses pembangunan. Perhitungan Struktur Bangunan mempertimbangkan beban bangunan, dan beban pengguna bangunan, serta beban yang ditimbulkan faktor luar dan alam, seperti beban angin, beban gempa, dan lain-lain. Memang perhitungan struktur tidak serta merta melindungi secara total manusia dari bencana, tapi minimal direncanakan untuk menghindari robohnya bangunan dalam waktu singkat, yang biasanya berakibat pada jatuhnya korban.

Selain proses perencanaan, proses pengawasan saat pembangunan adalah sangat penting di perhatikan. Banyak kasus perencanaan yang di salah gunakan saat proses pembangunan, dikerjakan tidak sesuai dengan perencanaan. Karena sulit mendeteksi kesesuaian struktur bangunan yang telah rampung di bangun, kesempatan ini sering di manfaatkan oleh kontraktor untuk membangun tidak sesuai dengan jumlah yang direncanakan untuk keuntungan sepihak oleh kontraktor. Jelas ini sangat merugikan pemilik / pengguna bangunan kelak. Sering sekali kerugian disadari seperti saat nasi telah menjadi bubur.
Sering juga terjadi, meski pemilik mengetahui ketidak sesuaian perencanaan dengan pelaksanaan, mereka diam saja. Umumnya ini terjadi karena biaya yang minim untuk pembongkaran dan pembangunan kembali.

Untuk menghindari hal ini, pemilik maupun calon pengguna harus benar-benar memperhatikan struktur bangunan yang akan di gunakannya saat proses pembangunan. Berikut beberapa tips sederhana, agar bisa mengawasi dan mengevaluasi proses pembangunan agar aman dari bahaya bencana Gempa.

Perhatikan Ikatan besi tulangan

1. Begel harus mengikat dengan baik


2. Jarak antar begel untuk bangunan satu lantai biasanya 15-20 cm. semakin ketengah, jaraknya semakin besar. Besi begel untuk satu lantai diameter 6-8 mm. Di pasaran, jika membeli besi, diameternya yang kita pesan biasanya lebih kecil beberapa milimerer. kualitas yang bagus adalah yang sangat mendekati. misal, ingin membeli besi 6mm, ukuran sebenarnya adalah 5,9999 mm. Ukurlah dulu sebelum membeli.

3. Oya...pilih mutu besi tulangan yang baik. ciri-ciri umumnya, tidak mudah berkarat, ada merek dagang yang terukir di setiap produknya. INGAT: Hati-hati memilih produk!

4. Untuk daerah rawan gempa, pilihlah besi ulir untuk besi tulangan utama. Besi ini mengikat beton dan besi dengan kuat sehingga kokoh menerima gaya yang diakibatkan gempa

5. SANGAT PENTING!. Perhatikan tiap sambungan struktur. Contohnya : Balok dengan Kolom. Lebihkan sebanyak minimal 20 cm dari pertemuan besi balok dengan kolom untuk penyempurnaah ikatan.
Logikanya, jika ada balok/kayu yang disambung berbentuk 4 persegi, yang di hempas kelantai, Bukan baloknya yang lebih dulu patah tetapi Ikatanlah yang lebih dulu terlepas. Di banyak kasus bangunan roboh, sambungan ini hanya sekedar berbentuk pengait. Tukang terbiasa melakukan jenis ikatan yang hanya sekedar mengkait ini. Jadi awasi benar-benar!. Jangan di cor sebelum memastikan semua sambungan struktur mengikuti prinsip ini.

6. Setiap sudut dinding harus ada kolom. Kolom adalah penyangga bangunan diatas pondasi. Inilah yang berupa besi yang di rangkai tegak. Ukuran besi ada 2, tulangan utama, biasanya 4 besi berdiameter 8 mm, di ikat dengan gelang segi empat yang disebut dengan begel, umumnya besi berdiameter 6 mm.

7. Setiap luas dinding 12m2 persegi, harus ada kolom. Jadi kalau pada bangunan berlantai satu, yang tingginya biasanya adalah 3-4 meter, setiap jarak 3 meter harus ada kolom.

8. INGAT!...dinding tidak menyangga bangunan. Dinding hanya mampu menyangga bebannya sendiri pada luas tertentu. Penyangga/Penyalur beban ini lah yang disebut struktur. yaitu pondasi, sloof (balok diatas pondasi), kolom, balok, kuda-kuda dan atap.

9. Akan lebih aman jika di atas dan/atau di bawah kusen, di tambahkan besi diameter 6 yang terhubung/terikat erat dengan kolom.

10. Campuran Semen untuk bagian struktur harus tepat.

Perhatikan Pada Pekerjaan Kuda-kuda/Atap:

11. Pada kuda-kuda, Gunakan bahan yang ringan, tapi bisa menyokong beban atap di atasnya. Masyarakat kita umumnya digunakan adalah kayu. Pastikan setiap sambungan kayu, di ikat oleh plat besi. Jika bentang terlalu lebar, yaitu di atas 6 meter, maka antar sambungan kayu kuda-kuda harus di ikat dengan lebih dari satu baut. Jika menggunakan Aluminium trust yang sedang nge-trend saat ini, pastikan mendapatkan garansi dari perusahaannya. Demikian juga bahan atap, pilih yang ringan tapi kuat.

12. Pastikan antara kuda-kuda dengan balok bangunan (ring balok) terikat dengan erat

13. Antar kuda-kuda di ikat oleh 2 balok angin yang di pasang saling menyilang. (lihat gambar)

Lain-lain…tapi tak kalah penting

14. Mintalah bantuan Arsitek untuk mendesain dan membantu mengawasi proses bangunan Anda, tapi ingat, anda juga harus tetap mengawasi bangunan anda.

15. Jika bangunan lebih dari satu lantai, gunakan arsitek dan jangan ragu-ragu menggunakan jasa ahli struktur, untuk memastikan kekuatan bangunan pada desain si arsitek.

16. Anda dilindungi undang-undang Bangunan . Jika bangunan anda roboh, karena salah perhitungan maka Arsitek dan ahli struktur bisa di gugat agar bertanggung jawab. Jika bangunan anda roboh karena pemborong tidak membangun sesuai dengan desain yang dibuat oleh Arsitek, mereka juga harus bertanggung jawab.

Selamat mengawasi bangunan anda!.

Link terkait:
tapak bumi
cara merenovasi bangunuan di gempa bengkulu
detail struktur
alternatif desain rumah tahan gempa

No comments: