Thursday, December 13, 2007

Mesjid UISU : Karya yang terkubur



Kliping ini sejarah karyaku. Tanda mata dari rapuhnya apresiasi masyarakat terhadap profesi arsitek.

Sempat terlonjak kaget aku dapat telepon siang itu, mantan bosku menanyakan sudah kah aku lihat koran waspada hari itu.

"Belum...tentang apa Pak?" tanyaku balik kebingungan.

"Mesjid UISU akan dibangun, ada gambar desainnya. apakah itu gambar desain mu yang dulu?".

Dulu aku pernah didatangi seorang arsitek untuk membuat gambar 3 dimensi Mesjid UISU, karena dia tidak mahir menggambar dengan komputer. Dengan senang hati kukerjakan, hitung-hitung pengalaman, ditambah lagi UISU adalah universitas tertua di Sumatera Utara. Bisa menggoreskan karya disana sebagai arsitek pemula adalah sebuah kebanggan tersendiri. Dari Pak Hendrik, nama arsitek tersebut, aku tahu kalau sebelumnya proyek ini dialihkan dari arsitek sebelumnya, Pak Nawawi, karena dianggap desainnnya tak sesuai dengan selera yayasan. Kebetulan sekali, Pak Nawawi adalah pembimbing tugas akhirku. Ada daya tarik tersendiri disaat coba menyaingi orang yang pernah mendidik aku.
Gambar desain Pak Hendrik ternyata kemudian berubah-ubah, karena tak sesuai dengan selera yayasan, akhirnya karena butuh keluaran gambar yang cepat, aku juga turun dalam desain-mendesain. Denah mesjid kami rembuk berdua. tampak hampir seluruhnya karyaku. seminggu kemudian 3 dimensinya selesai.
kudengar kabar yayasan menyukai gambar itu. selanjutnya tinggal gambar struktur. Tapi Pak Hendrik tak muncul-muncul sejak itu.
Beberapa bulan kemudian aku lewat Kampus UISU, dan ternyata Mesjid lama tersebut sudah mulai dibagun baru. Tertegun aku melihat lekuk kanopinya yang memodifikasi eksisting bangunan lama.Astaga...ini karyaku.
Ku tanya pada Tukang yang sedang bekerja,
"Pak, Arsitek nya bernama Pak Hendrik ya?."
"iya..Kenapa dik?"
"Saya mau ketemu, Kapan Bapak itu datang lagi?"
"O..sudah lama tidak datang dik..tidak tahu kenapa".

Kuhubungi nomor telepon Pak Hendrik. Dan nomor itu tak berlaku lagi. aku kehilangan jejak. Mantan atasanku yang dulu mengenalkannya pun kehilangan jejaknya.

Nyaris 2 tahun berlalu setelah kejadian itu, Mesjid itu tak dilanjutkan lagi pembangunannya.
Dan berita di Surat kabar hari itu, memperjelas status pembangunannya. Akhirnya, yayasan berniat membongkar keseluruhan struktur bangunan lama karena sudah terlalu tua. Desainnya seperti yang ada pada gambar. Di gambar oleh salah seorang Arsitek yang setahuku adalah dosen Sipil, jebolan sipil bukan arsitek.
Dan entah kenapa ...aku merasa gambar di kliping itu adalah bentuk sederhana dari desain ku.
aku cuma bisa gigit jari.
Tak lama kemudian, UISU bentrok. Kampus besar itu pecah karena perebutan kekuasaan di Yayasan. Mesjid itu entah sampai kapan akan menunggu saat berdirinya lagi.





No comments: