Tuesday, August 17, 2010

Children Center Darul Amanah



Fungsi bangunan cukup banyak. Taman kanak-kanak, Perpustakaan, Taman Pendidikan Al-Quran, dan Radio Komunitas Anak.
Terletak di daerah yang tak jauh dari kota, dan bangunan modern di sekitarnya, menuntut eksplorasi bentuk yang harus menarik.
Warna dan bentuk menjadi daya tarik bangunan ini. Untuk membahasakan fungsi bangunan sebagai milik sepenuhnya dari anak.

Tantangan selama proses pembangunan adalah desain tangga ram yang digunakan untuk sirkulasi vertikal ke lantai dua. Masyarakat menyampaikan keberatannya karena belum terbiasa dan khawatir tangga ini membahayakan bagi anak. Setelah dibangun, tangga ini justru menjadi daya tarik khas bangunan ini, dan memiliki fungsi hiburan selain fungsinya sebagai alat sirkulasi.

Kantor Yayasan KKSP


Di bangun pada tahun 2007-2008. Proyek bangunan publik ku yang pertama sebagai arsitek. Konsepnya Kantor yang semiformal. Lembaga ini banyak berinteraksi dengan masyarkat umum. Untuk desain tata ruangnya, amat mempertimbangkan ruangan pertemuan. Sedangkan fasade, mencoba menerjemahkan fungsi bangunan sebagai kantor namun tetap memberi kesan 'homy'.

Rumah Gus Muh - Jogja



Dibangun 2008. Pemiliknya adalah seorang penulis muda, dengan 2 anak. Lantai II adalah khusus ruang kerja tempat bergelut dengan buku-bukunya. Pemilik hanya meminta gambaran tampak dan biaya bangunan. Denah harus sesuai dengan gambar yang sudah dibuatnya sendiri.
Saya cuma mengkoreksi di level lantainya saja.

Tantangannya adalah, Desain ini jarak jauh. Antara Medan dan Yogyakarta. Komunikasi hanya via email. Syukurlah teknologi cukup canggih saat ini, sehingga desain dari jarak jauh tidak lagi tidak mungkin. Namun masalah jarak, tetap saja ada kelemahan. Kuncinya adalah komunikasi. Nah, selama proses memang agak sulit berkomunikasi dengan si Klien. Pada tahun 2008 juga saya berkunjung kesana, ketika proses pembangunan memasuki tahap dinding bata di lantai 2. Hmm..banyak masalah ternyata. Karena atap dirubah dibeberapa bagian, dan kesalahan di level lantai. yah...apa boleh buat.


Children Center Kuala Tripa


Proyek Children Center yang pertama. Dibangun di Desa Kuala Tripa, Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
Proses pembangunan berjalan selama 2008-2009

Tantangan dalam proses desainnya adalah, pertimbangan daerah pembangunan yang terisolir, sulit dicapai. Sumber daya Manusia yang rendah, namun harus menggunakan tukang setempat.

Housing Project of KKSP 2005-2007



Proyek bantuan Rumah bagi Korban Tsunami di Aceh. Terdiri dari:
  1. Rumah Type 42 Permanen, 100 Unit, di Desa Gunong Kleng, Aceh Barat
  2. Rumah Type 42 Permanen, 181 Unit, di Desa Peunaga Cot Ujong, Aceh Barat
  3. Rumah Type 42 Permanen, 127 Unit, di desa Peunaga Rayeuk, Aceh Barat
  4. Rumah Type 42 Semi Permanen, 17 Unit di desa Suak Nie, Aceh Barat
  5. Rumah Type 42 Semi Permanen, 36 Unit di desa Kuala Tripa, Aceh Barat
  6. Rumah Type 45 Semi Permanen, 84 Unit di Bieurieun, Aceh


Selain desain untuk yang type permanen, keunikan proyek ini adalah dengan mengandalkan konsep partisipasi masyarakat. Kelemahannya, proyek sulit dipastikan untuk selesai sesuai dengan target. Kelebihannya, jika maksimal proses partisipasinya, masyarakat terampil dalam membangun dan hubungan emosional yang terjaga dengan lembaga yang memberikan bantuan.

Proyek ini sangat menantang dalam proses managemennya. Karena prinsip partisipasi, meski ada desain yang di sediakan oleh pihak donor, namun masyarakat tetap diberi ruang untuk melakukan perubahan desain sesuai kebutuhan ruang mereka. Hal ini kemudian menuntut alternatif desain untuk kemudahan komunikasi ke masyarakat, yang itu pun tetap juga disesuaikan kembali dengan kondisi lapangan.

Interaksi dengan masyarakat yang terjalin dapat menggali kearifan lokal tentang arsitektur yang ada dan masih langka di tuliskan oleh arsitek Indonesia. Sayangnya belum banyak yang mampu kuuraikan. Tapi sungguh menarik pengalaman selama proyek ini.

Rumah Taufan Damanik & Sri Eni P

Rumah Taufan Damanik & Sri Eni P
Medan, 2008


Rumah ini di desain sesuai dengan keinginan pemiliknya, yang beraktifitas sebagai Dosen dan keduanya adalah Aktifis Anak, pengelola yayasan Anak yang cukup tua di Kota Medan.
Konsepnya adalah ruang terbuka sebanyak mungkin. Ruang tamu dan ruang keluarga sebagai pusat beraktifitas keluarga menjadi perhatian penting dalam desain.
Bagian taman belakang menjadi tempat yang paling menarik di sore hari.

Ini adalah desain pertamaku sebagai arsitek penuh. Tak banyak kesulitan berarti dalam proses desain, kecuali menyatukan selera suami istri pemilik rumah yang amat berbeda, dan komunikasi dengan Mandor yang kurang baik.